Aremania Vs Bonek

Selasa, 26 Oktober 2010

BONEK vs AREMANIA


Hari ini persepakbolaan nasional sudah mulai menapak maju, dimana setiap klub sepakbola yang ada dibawah naungan PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia) dibina untuk lebih profesional. Bentuk profesionalitas itu oleh PSSI dituangkan dalam format baru Liga Indonesia, dimana sejak tahun 1994 kompetisi yang sebelumnya terbagi dua disatukan dalam konsep Liga Indonesa dengan kasta tertinggi terletak pada Divisi Utama. Setelah berganti-ganti konsep dan format kompetisi, akhirnya pada tahun 2008 Divisi Utama Liga Indonesia berubah menjadi Indonesian Super League. Proses pembinaan kompetisi beserta klub-klub yang ada didalamnya diharapkan mampu membuat iklim sepakbola di Indonesia menjadi lebih modern dan mampu menelurkan bibit-bibit baru pemain asli Indonesia yang lebih berkualitas.

Kemajuan persepakbolaan nasional tentu harus diikuti oleh komunitas suporter yang menjadi basis pendukung sebuah klub sepakbola. Karena adalah sebuah omong kosong apabila sebuah klub sepakbola itu mampu bertahan tanpa dukungan suporter yang ada dibelakangnya. Tetapi sayangnya sudah menjadi rahasia umum bahwasanya persepakbolaan Indonesia dikenal akan kerusuhan dan permainan yang menjurus kasar. Kerusuhan demi kerusuhan, entah itu akibat ketidakdewasaan suporter atau provokasi ofisial pertandingan kepada suporter menjadi cerita lama dalam dunia persepakbolaan Indonesia. Konflik Jakarta-Bandung, Semarang-Jepara, Jogja-Solo, dan Malang-Surabaya menjadi cerita pasti mengenai aroma panas dalam konflik suporter di Indonesia.

Belum dewasanya suporter di Indonesia tentu menjadi penghambat bagi pengembangan profesionalitas klub-klub di Indonesia. Aksi anarkis yang dilakukan oleh oknum suporter menjadi salah satu faktor lambatnya pengembangan profesionalitas klub Indonesia. Belajar dari kasus rasisme Aremania beberapa saat yang lalu tentu menjadi sebuah pelajaran berharga bagi seluruh elemen suporter yang ada. Kerugian sebesar hampir 1 miliar rupiah bagi Arema tentu menjadi sebuah permasalahan tersendiri. Arema yang merupakan klub profesional tanpa dukungan dana APBD tentu kesulitan membayar gaji pemain dan lainnya. Padahal skala permasalahan baru sekitar denda dan hukuman, belum pada level anarkisme tingkat tinggi seperti perusakan stadion dan beberapa fasilitas, kerusuhan antar-suporter, hingga aksi-aksi kejahatan yang melibatkan komunitas suporter.

Salah satu pertarungan suporter yang paling sering disorot oleh media massa adalah rivalitas Aremania dan Bonek. Dua elemen suporter dari Arema Indonesia dan Persebaya Surabaya ini memiliki tensi rivalitas yang sangat tinggi, dimana perseteruan antar kedua elemen suporter ini tak jarang berakhir dengan bentrokan, kerusuhan, kerusakan material, hingga jatuhnya korban jiwa. Ekspresi saling benci keduanya juga tertumpah ketika mendukung kesebelasan masing-masing, walaupun yang dihadapi adalah tim sepakbola selain Arema Indonesia atau Persebaya Surabaya.

Konflik Aremania melawan Bonek sudah menjadi cerita lama dalam diskusi antar-suporter di Indonesia. Pertarungan yang sudah mendarah-daging dalam kedua elemen suporter tersebut menjadi bumbu pedas dalam forum antar-suporter. Walaupun belum ada yang pernah memfilmkannya layaknya film Romeo-Juliet, tetapi aroma panas selalu terasa dalam kehidupan sehari-hari warga Malang dan Surabaya. Tidak jarang ditemui di rumah seorang Aremania segala atribut Bonek menjadi kain lap, sementara di Surabaya segala atribut Aremania menjadi keset.

Aroma panas kedua elemen ini tentu menarik untuk dikaji dan diteliti lebih lanjut, karena sifat persaingannya yang begitu kental dan sudah mendarah-daging. Belum lagi pembentukan iklim sepakbola Indonesia ke arah modern tentu harus mewaspadai satu hal yang kini masih menjadi kontroversi: industri sepakbola. Modernisasi sepakbola secara tidak langsung membawa dunia sepakbola ke arah industri, dimana pada akhirnya kapital juga ikut bermain dalam menentukan suasana dan atmosfir sebuah pertandingan. Bukan tidak mungkin beberapa peristiwa yang berkaitan dengan sepakbola Indonesia hari ini berkaitan erat dengan suasana pasar ekonomi.

Selain dari perspektif industri sepakbola, tentu konflik-konflik yang timbul juga tidak luput dari permasalah sosial dan budaya dalam sebuah masyarakat. Masalah hegemoni dan pengakuan akan ‘the one and the best’ juga menjadi salah satu permasalah konflik suporter Indonesia. Persoalan chauvinisme dan fanatisme dalam sebuah masyarkat juga tidak dapat dihilangkan sebagai faktor-faktor pemicu konflik. Belum lagi soal dendam yang berasal dari peristiwa yang terjadi sebelumnya. Begitu banyak permasalahan yang timbul dalam masyarakat sehingga terbawa dalam kancah sepakbola membuat stadion masih belum menjadi tempat yang nyaman dalam menikmati pertandingan sepakbola.

Dengan mempelajari proses historis perseteruan kedua kelompok suporter ini diharapkan adanya pembelajaran serta solusi agar konflik-konflik yang terbangun menjadi sportif dan tidak anarkis. Pengkajian akan sebuah konflik dengan memandang dari perspektif sosiologi –dimana masyarakat dan kondisi kultural akan menjadi objek yang dikaji– diharapkan akan timbul sebuah mediasi entah itu berupa negoisasi atau yang lainnya. Dengan begitu posisi suporter sebagai sebuah pendukung klub akan terjadi hubungan timbal balik dengan klub yang didukung. Selain itu diharapkan pula perdamaian antar-suporter sepakbola yang ada di Indonesia dapat terjadi.

Sejarah Aremania dan Rivalitas dengan Bonek
Tahun 1988 lahirlah Yayasan Arema Fans Club (AFC) yang didirikan oleh Ir. Lucky Acub Zaenal. Yayasan ini hadir sebagai basis kelompok suporter dari Yayasan PS Arema yang didirikan setahun sebelumnya. Tahun pertama AFC berdiri dipimpin oleh Ir. Lucky Acub Zaenal dengan 13 korwil (koordinator wilayah) yang ada dibawahnya. Keberadaan AFC yang begitu formal dan eksklusif membuat kalangan suporter yang berasal dari kelas bawah tidak mampu menjangkau organisasi tersebut. AFC sendiri pada akhirnya belum mampu menciptakan kerukunan antar-suporter di Malang, sehingga harus dibubarkan pada tahun 1994.

Kondisi chaos dalam kota, dimana sering terjadi perselisihan antar-geng yang berlanjut ke dalam stadion membuat kota Malang menjadi sepi di kala Arema bertanding. Banyak toko-toko dan warung-warung tutup, bahkan hingga mengunci pintu dan jendela. Beberapa narasumber bahkan menceritakan bahwa ketika itu seorang suporter membawa batu, pentungan, dan golok adalah hal biasa . AFC yang belum mampu menyatukan elemen-elemen suporter yang ada di Malang akhirnya membubarkan diri. Menjelang bubarnya AFC, beberapa suporter sepakbola Malang berkumpul dan mendiskusikan mengenai Aremania. Beberapa nama seperti Handoko, Yuli Sumpil, Ovan Tobing, Leo Kailola, dan Lucky Acub Zaenal yang merupakan pentolan dari beberapa kelompok suporter PS Arema di Malang berkumpul dan mengambil keputusan bahwa Aremania didirikan dalam sebuah organisasi non-formal (tanpa bentuk) tetapi terus menjaga persatuan dan sportivitas. Sehingga sejak saat itu tidak ada ketua resmi dari Aremania.

Ketiadaan ketua bukan berarti menimbul perpecahan dalam Aremania. Kultur masyarakat Malang yang egaliter membangun kebersamaan dalam ketiadaan struktur organisasi tersebut. Prinsip “sama rata, sama rasa, satu jiwa” yang dimiliki oleh warga Malang menjadikan Aremania menjadi kelompok suporter yang memiliki kekompakan dan persatuan yang kuat. Rasa egaliter pula yang membuat Aremania kompak dan mudah dikendalikan oleh Yuli dan Kepet, dirigen Aremania saat ini.

Titik balik Aremania terjadi pada tahun 1993, pasca PS Arema menjuarai kompetisi Galatama PSSI. PS Arema yang pada tahun-tahun sebelumnya belum memiliki begitu banyak pendukung, mendapatkan perpindahan pendukung begitu banyak dari Ngalamania. Kedewasaan arek Malang akan dampak negatif dari anarkisme membawa dampak positif bagi perjalanan Aremania selanjutnya. Aremania lalu mempelopori untuk selalu hadir mengawal pertandingan Arema di kandang lawan. Dimulai dari Cimahi pada tanggal 31 Mei 1995, Aremania selalu mengikuti kemanapun Arema pergi dan mendukung sembari menularkan virus suporter damai kepada elemen-elemen suporter lawan.

Bulan Mei 1996 Aremania berani untuk melakukan lawatan ke stadion ‘musuh abadi’ untuk mendukung Arema dan menularkan virus perdamaian ke Bonek yang menjadi elemen suporter Persebaya. Aremania datang dengan pengawalan dari DANDIM Kota Malang pada pertandingan yang disaksikan oleh para petinggi PSSI dan gubernur Jawa Timur, dimana mereka menunjukkan eksistensi perdamaian yang dibawanya. Stadion Tambaksari yang dikenal ‘biadab’ karena jarangnya suporter lawan yang berani memasuki stadion tersebut akibat tekanan, intimidasi, kerusuhan, dan provokasi Bonek menjadi saksi eksistensi Aremania .

Rivalitas Malang Surabaya
Berbicara masalah persaingan dan rivalitas dua elemen suporter di Jawa Timur ini, maka kita tidak dapat mengesampingkan sejarah dan kultur sosial masyarakat masing-masing kota. Malang yang secara demografis adalah sebuah kota yang ada di pinggiran gunung, dimana pembangunan-pembangunan yang dilakukan sejak pemerintahan kolonial Hindia Belanda hingga zaman Orde Baru membawa kemajuan yang sangat pesat bagi kota ini. Kemajuan yang membuat masyarakatnya merasa mampu untuk menyaingi kota metropolitin sekelas Surabaya. Surabaya yang selalu dianggap ‘number one’ dalam berbagai kondisi membuat masyarakat Malang tidak terima dan menganggap arek Suroboyo adalah saingan utama mereka. Dalam tataran propinsi misalnya, dimana Malang merupakan kota kedua setelah Surabaya. Hal ini memicu kecemburuan sosial yang sangat tinggi oleh arek Malang terhadap arek Suroboyo .

Kondisi ‘tidak mau kalah’ ini membuat suhu konflik Malang-Surabaya begitu panas. Begitu juga dengan sepakbola, dimana suporter asal Malang selalu berusaha menyaingi suporter asal Surabaya. Arek Suroboyo sudah lama memiliki sifat bondho nekat, dimana pernah mereka aplikasikan dalam upaya melawan tentara sekutu dalam pertempuran 10 November 1945. Sifat bondho nekat yang masih menjadi kultur masyarakat Surabaya modern juga terbawa dalam sepakbola. Pada akhirnya, bondho nekat ini menjadikan suporter Surabaya saat itu terkesan brutal dan anarkis, seperti halnya Hooligans di daratan Eropa.

John Psipolatis pernah menyinggung akan perbedaan ‘suporter brutal’ dan ‘hooligan’ dalam kajiannya tentang sepakbola Indonesia. Ia menyatakan bahwa untuk di Indonesia lebih sesuai dengan sebutan ‘suporter brutal’, karena mereka datang ke stadion untuk menikmati pertandingan dan sesudahnya membuat onar. Sementara ‘hooligan’ belum pantas disandang oleh suporter di Indonesia karena Hooligan datang dengan niat untuk membuat kerusuhan tanpa menikmati pertandingan sepakbola.

Konflik dalam hal sepakbola dimulai sejak tahun 1967, dimana terjadi kerusuhan dalam pertandingan Liga Perserikatan antara Persebaya Surabaya melawan Persema Malang di Surabaya. Kondisi ini dibalas oleh arek-arek Malang dalam pertandingan Persema Malang melawan Persebaya Surabaya di Malang. Akhirnya, konflik suporter yang merupakan pertarungan geng Malang-Surabaya ini terus berlanjut pada tahun 70’an. Periode 80’an menjadi puncak ketegangan antara Bonek dan Ngalamania, dimana tahun 1984 terjadi ‘Perang Badar’ antara Ngalamania dengan Bonek. Peperangan yang terjadi antara Arek Malang dan Arek Suroboyo itu membuat Presiden Soeharto kala itu menyikapinya dengan ucapan “kalau sepakbola membuat persatuan hancur, lebih baik tidak usah”.

Aurora

Aurora Borealis di atas Danau Bear, Alaska
Aurora adalah fenomena pancaran cahaya yang menyala-nyala pada lapisan ionosfer dari sebuah planet sebagai akibat adanya interaksi antara medan magnetik yang dimiliki planet tersebut dengan partikel bermuatan yang dipancarkan oleh matahari (angin matahari).
Di bumi, aurora terjadi di daerah di sekitar kutub Utara dan kutub Selatan magnetiknya. Aurora yang terjadi di daerah sebelah Utara dikenal dengan nama Aurora Borealis (IPA /ɔˈɹɔɹə bɔɹiˈælɪs/), yang dinamai bersempena Dewi Fajar Rom, Aurora, dan nama Yunani untuk angin utara, Boreas. Ini karena di Eropa, aurora sering terlihat kemerah-merahan di ufuk utara seolah-olah matahari akan terbit dari arah tersebut. Aurora borealis selalu terjadi di antara September dan Oktober dan Maret dan April. Fenomena aurora di sebelah Selatan yang dikenal dengan Aurora Australis mempunyai sifat-sifat yang serupa.Tapi kadang-kadang aurora muncul di puncak gunung di iklim tropis.

Senzala Malang

Senin, 18 Oktober 2010


REGULAR CLASSES :
1. UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG ( UB MALANG )
Day : Monday
Time : 18.30 pm - 21.00 pm
Place : Gedung Samantha Krida - SAKRI
Day : Thursday
Time : 03.30 pm - 05.30 pm
Place : Lapangan Rektorat Brawijaya
* RODA CLASSES :
Day : Saturday
Time : 03.30 pm - until end
Place : Lap Rektorat Brawijaya
Contact Person :
Alberta 08973409235
Jindan 085646412868
2. UNIVERSITAS MERDEKA MALANG ( UNMER MALANG )
Day : Tuesday
Time : 04.00 pm - 06.00 pm
Place : Gedung Balai Merdeka
Day : Friday
Time : 04.00 pm - 06.00 pm
Place : Gedung Balai Merdeka
Contact Person :
Andri :08986300247
3. UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG ( UMM )
Day : Wednesday
Time : 04.00 pm - 05.30 pm
Place : Lapangan Helipad
Day : Sunday
Time : 04.00 pm - 05.30 pm
Place : Lapangan Helipad
Contact Person :
Wiwid 08980338377
* Terbuka untuk umum dan segala usia
Jadwal dapat berubah,untuk info lebih lanjut hubungi CP tiap kelas masing - masing

10 penjahat paling terkenal

Selasa, 05 Oktober 2010

Penjahat memang telah ada sejak zaman Nabi, dan yang namanya kejahatan di dunia ini memang ga ada habis-habisnya, karena yang namanya kejahatan itu datang dari kesempatan bukan dari niat pelaku(bang napi), dan kalo ga ada kejahatan kayaknya dunia ini hampa, nanti pak Polisi mau kerja apa? Begitulah kehidupan ini bersinergi, kalo ada air ya ada api, kalo ada polisi ya ada penjahat. Betapa harmonisnya duniaaa. hhaaa

Sebagai penyumbang kejahatan, sorang bandit, garong, copet, maling, dan sebangsanya memiliki andil besar dalam dunia perekonomian, lihat saja pasar maling, pasar gelap(bukan pasar malam lho) kalo ga ada beliau-beliau ini mana mungkin ekonomi akan berjalan dengan lancar di sana. Penjahat juga agak mirip seperti penjahit pada waktu mendekati tahun ajaran baru atau pas mendekati lebaran,  seorang penjahit pada waktu-waktu seperti ini sedang ramai nerima orderan jahitan, dan penjahat juga ramai orderan malingan pas orang-orang yang menjahitkan pakaian pada pulang kampung atau pergi liburan dan rumah ditinggal kosong. Beginilah catatan harian penjahat(kayaknya).

Kembali ke topik sesungguhnya, di belahan dunia ini pasti ada penjahat yang kemampuannya menonjol(sekolah aja ada yang jenius ada yang nggak), sebagai contoh, barang yang dicuri ga cuman jemuran, tapi pabriknya jemuran, hhi... Kemampuan menonjol dalam dunia kepenjahatan ini akan menempatkan seseorang ke dalam TOP-10 penjahat dunia seperti berikut ini, yang tentunya tak patut untuk dicontoh dan ditiru, Don't Try This Anywhere!!!!:

1. The 'Barefoot Bandit'

the barefoot bandit
Baginya, dunia adalah tempat bermain. Dua tahun lebih Colton Harris-Moore menjadi buronan, dia diduga telah mencuri 5 pesawat, beberapa mobil dan perahu yacht senilai $450,000, serta uang tunai di sejumlah rumah dan tempat bisnis. Satu-satunya benda yang tidak berhasil dia curi adalah SEPATU. The "Barefoot Bandit" atau penjahat telanjang kaki/nyeker adalah julukannya sampai akhir penangkapannya. Pihak berwenang membawanya dengan borgol kaki membelenggu kakinya yang tanpa alas kaki, pada 11 juli 2010 setelah melakukan pengejaran dengan perahu berkecepatan tinggi.

Harris-Moore telah buron sejak tahun 2008, semenjak dia berhasil lepas dari pengejaran polisi di rumah singgahnya di Washington . Sejak itu, dia dituduh atas lebih dari 100 perampokan. Pada pelariannya yang terakhir dia mengatakan telah  terbang dari Indiana ke Bahama, dan selama ini telah menerbangkan pesawat sejauh 1000 mile atau sekitar 1.609.344 kilometer padahal dia tidak pernah menerima pendidikan penerbangan. Dia mengaku belajar menerbangkan pesawat dari internet dan buku manual penerbangan. Yang mengherankan adalah, dia masih berumur 19 tahun. Atas tuduhan pencurian property dan masuk secara ilegal ke negara Bahama, kemungkinan dia akan diekstradisi ke Amerika Serikat dan menghadapi hukuman 15 tahun penjara.



2. Jesse James (Jesse Woodson James)

Jesse James
Penjahat Kelahiran Missouri ini adalah seorang prajutit  gerilya konfederasi di selatan pada masa Civil War/Perang Saudara Amerika. Dia juga dikenal sebagai perampok, pernah terlibat dalam penjarahan kereta pada tahun 1864, dan pembunuhan 22 dari 23 tentara AS tak bersenjata di atas kapal dan scalping(dikuliti kulit kepalanya, biasa dilakukan oleh orang Indian) pada beberapa korbannya. Setelah perang berakhir, dia dan saudaranya mengembara tanpa tujuan yang jelas. Pada tahun 1881 Gubernur Missouri, Thomas T. Crittenden menawarkan hadiah sebesar $ 10.000 untuk menangkap mereka, hidup atau mati. Tak lama kemudian, Robert Ford, seorang anggota geng, menembak dan membunuh Jesse dan mengklaim hadiah.

Jesse dibunuh oleh Robert Newton Ford yang sebenarnya adalah anggota kelompoknya, Geng James-Younger. Pada tanggal 3 April 1892, setelah sarapan, Robert Ford, Charley Ford dan Jesse James siap berangkat untuk memulai merampok lagi, keluar masuk rumah untuk menyiapkan kuda. Hari itu sebenarnya panas; James melucuti mantelnya, dan mengatakan bahwa ia harus meninggalkan senjatanya, agar tak mencurigakan. James teringat pada gambar berdebu di dinding dan berdiri dari kursi untuk membersihkannya. Robert Ford mengambil kesempatan, dan menembak kepala James dari belakang.

Jesse sering disebut-sebut sebagai "Robin Hood Liar dari Barat", namun tak ada bukti ia pernah membagi hasil rampokannya dari jarahannya kepada mereka yang membutuhkan. Tulisan di atas nisan Jesse James, ditulis oleh ibunya, terbaca: In Loving Memory of my Beloved Son, Murdered by a Traitor and Coward Whose Name is not Worthy to Appear Here (Dalam Kenangan Manis Bersama Putraku Tercinta, Dibunuh oleh Seorang Pengkhianat dan Pengecut yang Namanya Tak Berharga untuk Muncul di Sini).
Sampai hari ini Jesse James tetap menjadi pahlawan bagi banyak orang karena ia tak mau mundur  dan setia di pihak Selatan. Kisah hidupnya juga telah diangkat ke sebuah film.


3. Billy the Kid

billy the kid

Seperti kebanyakan legenda barat, yang banyak diketahui dari Billy the Kid adalah berdasarkan cerita masa lalu, siapa sih yang ga tau pria legendaris ini?. Dia mungkin dilahirkan antara tahun 1859 dan 1861 dan bernama William Henry McCarty. Sejak kecil, hidupnya banyak berpindah-pindah, dari New York ke Indiana, ke Kansas, ke Colorado, dan ke New Mexico. Meskipun kejahatannya dimulai dari kejahatan kecil -dia pertama kali ditangkap pada 23 September 1875, atas pencurian keranjang cucian- dan setelah itu kejahatannya terus berlanjut. Dia adalah seorang pencuri kuda di Arizona, dan pencuri ternak di New Mexico. Penjahat kurus dan bergigi maju/berantakan(bisa dilihat di film konyol Lucky Luke) ini menghabiskan kehidupan singkatnya dengan melarikan diri, mencuri, berjudi, dan membunuh. Menurut laporan dia telah membunuh lebih dari 20 orang.

Pada bulan April 1881, Kid dihukum gantung karena pembunuhan Sherrif, namun dia berhasil kabur dari penjara dengan membunuh 2 deputi. Tetapi kebebasannya tidak berlangsung lama, dua bulan kemudian, Sherrif Pat Garret berhasil mengadilinya, dengan menembaknya mati pada 14 juli 1881(kemaren duluuuuuuu).

 

 4. Salvatore Giuliano

salvatore giuliano

Disebut sebagai Robin Hood dari Sisilia, Salvatore Guiliano menjadi penjahat paling terkenal pada sejarah Italia karena keangkuhannya, kedermawanannya(agak bertolak belakang), dan ketajamannya sebagai seorang separatis. Giuliano yang dikenal gagah dan tampan memimpin sekelompok pasukan yang dilaporkan sebanyak 600 orang dalam perampokan tuan tanah kaya yang hasilnya diberikan kepada orang miskin, dan kemudian menghilang di gunung. Mereka membunuh lebih dari 100 petugas polisi dan 40 warga sipil serta mengumpulkan uang sebanyak 1 juta dollar dari penculikan. Ketika namanya tertulis di Headline sebuah surat kabar, dia menulis surat kepada surat kabar tersebut untuk menantang pemerintah bertarung sampai mati, dan mengumumkan perang di Italia. Pada tahun 1949, satuan tugas berjumlah 2000 orang menyerbu Sisilia, mencari penjahat yang sukar dipahami ini, akhirnya senapan mesin menambakinya dari jarak dekat pada tahun 1950. Setelah kematiannya, majalah TIME menulis bahwa selama 7 tahun, Giuliano telah menjadi raja penjahat di negara yang di mana seorang penjahat dipandang sebagai seorang raja.

Sejarah Capoeira

Jumat, 01 Oktober 2010

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/d/d1/Capoeira-in-the-street-2.jpg

Capoeira merupakan sebuah olah raga bela diri yang dikembangkan oleh para budak Afrika di Brasil pada sekitar tahun 1500-an. Gerakan dalam capoeira menyerupai tarian dan bertitik berat pada tendangan. Pertarungan dalam capoeira biasanya diiringi oleh musik dan disebut Jogo. Capoeira sering dikritik karena banyak orang meragukan keampuhannya dalam pertarungan sungguhan, dibanding seni bela diri lainnya seperti Karate atau Taekwondo.

Capoeira adalah sebuah sistem bela diri tradisional yang didirikan di Brazil oleh budak-budak Afrika yang dibawa oleh orang-orang Portugis ke Brazil untuk bekerja di perkebunan-perkebunan besar. Pada zaman dahulu mereka melalukan latihan dengan diiringi oleh alat-alat musik tradisional, seperti berimbau (sebuah lengkungan kayu dengan tali senar yang dipukul dengan sebuah kayu kecil untuk menggetarkannya) dan atabaque (gendang besar), dan ini juga lebih mudah bagi mereka untuk menyembunyikan latihan mereka dalam berbagai macam aktivitas seperti kesenangan dalam pesta yang dilakukan oleh para budak di tempat tinggal mereka yang bernama senzala.
Ketika seorang budak melarikan diri ia akan dikejar oleh “pemburu” profesional bersenjata yang bernama capitães-do-mato (kapten hutan). Biasanya capoeira adalah satu-satunya bela diri yang dipakai oleh budak tersebut untuk mempertahankan diri. Pertarungan mereka biasanya terjadi di tempat lapang dalam hutan yang dalam bahasa tupi-guarani (salah satu bahasa pribumi di Brazil) disebut caá-puêra – beberapa ahli sejarah berpendapat bahwa inilah asal dari nama seni bela diri tersebut.

Mereka yang sempat melarikan diri berkumpul di desa-desa yang dipagari yang bernama quilombo, di tempat yang susah dicapai. Quilombo yang paling penting adalah Palmares yang mana penduduknya pernah sampai berjumlah sepuluh ribu dan bertahan hingga kurang lebih selama enam puluh tahun melawan kekuasaan yang mau menginvasi mereka. Ketua mereka yang paling terkenal bernama Zumbi. Ketika hukum untuk menghilangkan perbudakan muncul dan Brazil mulai mengimport pekerja buruh kulit putih dari negara-negara seperti Portugal, Spanyol dan Italia untuk bekerja di pertanian, banyak orang negro terpaksa berpindah tempat tinggal ke kota-kota, dan karena banyak dari mereka yang tidak mempunyai pekerjaan mulai menjadi penjahat.


Capoeira, yang sudah menjadi urban dan mulai dipelajari oleh orang-orang kulit putih, di kota-kota seperti Rio de Janeiro, Salvador da Bahia dan Recife, mulai dilihat oleh publik sebagai permainan para penjahat dan orang-orang jalanan, maka muncul hukum untuk melarang Capoeira. Sepertinya pada waktu itulah mereka mulai menggunakan pisau cukur dalam pertarungannya, ini merupakan pengaruh dari pemain capoeira yang berasal dari Portugal dan menyanyikan fado (musik tradisional Portugis yang mirip dengan keroncong).

Pada waktu itu juga beberapa sektor yang rasis dari kaum elit Brazil berteriak melawan pengaruh Afrika dalam kebudayaan negara, dan ingin “memutihkan” negara mereka. Setelah kurang lebih setengah abad berada dalam klandestin, dan orang-orang mepelajarinya di jalan-jalan tersembunyi dan di halaman-halaman belakang rumah, Manuel dos Reis Machado, Sang Guru (Mestre) Bimba, mengadakan sebuah pertunjukan untuk Getúlio Vargas, presiden Brazil pada waktu itu, dan ini merupakan permulaan yang baru untuk capoeira. Mulai didirikan akademi-akademi, agar publik dapat mempelajari permainan capoeira. Nama-nama yang paling penting pada masa itu adalah Vicente Ferreira Pastinha (Sang Guru Pastinha), yang mengajarkan aliran “Angola”, yang sangat tradisional, dan Mestre Bimba, yang mendirikan aliran dengan beberapa inovasi yang ia namakan “Regional”.

Diberdayakan oleh Blogger.

ONGISNADE

biography

Foto saya
malang, jawa timur, Indonesia
Ni lah aku A boy , Not HAndsome Good boy , Gak neko2 JEneng ku Wildan uka Asli AREMANIA Awak Halekos Ing SMA 8Malang kelas 11 IPA 2 1. guru faforit (semwa guru karna guru yang bwt ayas pintere) 2. pelajaran ( TIK , OR , KIM , SENI , B.ING) Aku lahir 23 September 1993 dadi marengene aku umur 17(wes Kate entuk KTP karo SIM) Awak seneng blusukan nag alas , maen basket , maen skateboard , lha selaene iku awak yo seneng pencolotan seng terkenal karo rarkour q pertama kenal parkour iku diajak nawaku seng jenege arik lek penasaran monggo ditingali foto kulo ing ngisor ik apakah anda tau mengapa saya pake jaket biri??? karna biru itu Arema n selain tu Saya juga suka chelsea untuk status sayaa jomblo barang kali ada yang mau daftar?? (wah pede) ya mungkin cukup semanten sangking kulo Wasalam mu'alaikum Wr.Wb Salam Satu Jiwa AREMA Indonesia Slalu juara Dan Slalu kucinta